Skip to main content

Recycling (the process & how to reduce pollution by recycling)

Edited from internet source



Recycling is the process of collecting, processing, and reusing materials that would otherwise become waste. This sustainable practice transforms discarded items—ranging from valuable metals and shattered glass to used newspapers and disposable plastic utensils—into raw materials for new products. Through this method, not only are natural resources conserved, but the overall cost and energy needed for production are also significantly reduced. Compared to manufacturing goods from scratch using new materials, recycling often proves to be a more efficient and environmentally friendly alternative. In addition to conserving resources, recycling also plays a major role in minimizing pollution by lowering the need for energy-intensive processes and reducing waste that would otherwise end up in landfills or incinerators. 

One of the most widely recycled materials is paper. Items like cardboard boxes, wrapping paper, and office documents are frequently collected for this purpose. Among these, newspapers stand out as the most commonly recycled paper product. The recycling process for newspapers begins with collecting and sorting, where they are separated from non-paper contaminants like plastic bags and pieces of aluminum foil. After sorting, the newspapers are sent to a recycling facility where they are combined with hot water to create a pulp. This process is similar to blending ingredients in a large-scale mixer. Once pulped, the mixture is screened and filtered to eliminate impurities and unwanted particles. 

After the initial cleaning, the pulp is transferred to a large container where the ink naturally separates from the paper fibers and floats to the surface. This ink is then skimmed off, dried, and either reused in new printing processes or burned as fuel to power industrial boilers. The cleaned pulp itself is then mixed with fresh wood fibers, allowing it to be reshaped into new sheets of paper. 

Statistically, the average office worker generates approximately 5 kilograms of paper waste each month. With that in mind, recycling becomes an essential practice—not just environmentally but also economically. For every ton of paper that is recycled, it’s estimated that 17 trees are saved, and about 1.4 cubic meters of landfill space is preserved. This clearly illustrates how individual efforts to recycle can scale into a significant impact on the environment and natural resource conservation. 

Adapted from: Microsoft Encarta Premium 2006

Daur Ulang: Proses dan Cara Mengurangi Polusi Melalui Daur Ulang

Daur ulang adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan kembali material yang seharusnya menjadi sampah. Praktik berkelanjutan ini mengubah barang-barang bekas—mulai dari logam berharga dan pecahan kaca, hingga koran bekas dan sendok plastik—menjadi bahan baku untuk produk baru. Dengan cara ini, sumber daya alam dapat dilestarikan, dan biaya serta energi produksi pun dapat ditekan secara signifikan. Dibandingkan dengan pembuatan produk dari bahan mentah baru, daur ulang sering kali lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain menghemat sumber daya, daur ulang juga berkontribusi besar dalam mengurangi polusi, karena menekan kebutuhan terhadap proses industri yang boros energi dan mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. 

Salah satu material yang paling umum didaur ulang adalah kertas. Barang-barang seperti kardus, kertas kado, dan dokumen kantor termasuk yang paling sering dikumpulkan untuk proses ini. Di antara semua jenis kertas, koran bekas merupakan yang paling banyak didaur ulang. Proses daur ulang koran dimulai dari pengumpulan dan penyortiran, di mana koran dipisahkan dari kontaminan seperti kantong plastik atau potongan aluminium. Setelah itu, koran dikirim ke fasilitas daur ulang dan dicampur dengan air panas hingga menjadi bubur kertas. Proses ini menyerupai cara kerja blender skala besar. Setelah menjadi bubur, campuran tersebut disaring dan diseleksi untuk menghilangkan kotoran dan partikel asing. 

Setelah tahap pembersihan awal, bubur kertas dipindahkan ke wadah besar tempat tinta terpisah secara alami dari serat kertas dan mengapung ke permukaan. Tinta ini kemudian dikikis, dikeringkan, dan bisa digunakan kembali untuk keperluan pencetakan atau dibakar sebagai bahan bakar di ketel industri. Bubur kertas yang sudah bersih lalu dicampur dengan serat kayu baru agar bisa dibentuk kembali menjadi lembaran kertas baru. 

Secara statistik, rata-rata pekerja kantor menghasilkan sekitar 5 kilogram limbah kertas setiap bulan. Oleh karena itu, praktik daur ulang menjadi sangat penting, bukan hanya dari sisi lingkungan tapi juga dari segi ekonomi. Setiap satu ton kertas yang didaur ulang dapat menyelamatkan sekitar 17 pohon dan menghemat sekitar 1,4 meter kubik ruang di tempat pembuangan sampah. Hal ini menunjukkan bahwa langkah kecil dalam mendaur ulang bisa berdampak besar terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam.

Comments